Selasa, 26 Maret 2013

Petualangan Sherina (1999)

Heiiiii
Udah lama banget yah gak posting..
Lagi sibuk sama skripsi euy..
Muehehehe..

Gue lg iseng-iseng dan tiba-tiba nemu film Petualangan Sherina..
Kalian semua pasti tau lah yah film anak-anak yang satu ini..
Ini adalah film yang pertama kali gue tonton di bioskop..
Waktu itu gue masih SD, dan bioskop tuh masih jarang banget disini..
Alhasil, gue ngantri panjang banget buat nonton film yang satu ini..
Bayangin aja, gue ngantri dari siang, eeehh dapetnya baru jam 10 malem klo gak salah..

Nah buat kalian yang pengen ber-flash back ke masa-masa kecil dulu,
Nih gue kasih link donlot video nya..
Enjoy guys


Sinopsis:
Ayah Sherina (Sherina Munaf), yaitu Darmawan (Mathias Muchus), insinyur pertanian, mendapatkan kerja pertanian sesuai dengan impiannya, Sherina ikut pindah ke Bandung Utara. Di sekolahnya yang baru, ia mendapat musuh, Sadam (Derby Romero), yang ternyata anak dari majikan Darmawan, Ardiwilaga (Didi Petet).

Hal ini diketahui Sherina saat berliburan ke rumah Ardiwilaga. Dalam kesempatan ini permusuhan kedua anak tadi berubah menjadi persahabatan, karena keduanya diculik oleh Pak Raden (Butet Kertaradjasa), suruhan Kertarejasa (Djaduk Ferianto), yang menguasai tanah pertanian Ardiwilaga, untuk proyek propertinya.

Petualangan Sherina CD 1
Petualangan Sherina CD 2
Lanjut baca yuk...

Jumat, 15 Maret 2013

Cerpen : Aku Sayang Kakak

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan diriku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.
"Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya.
Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!"
Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!"
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas.

Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"
Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku.


 Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11. Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya merengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik."
Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"
Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah,saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku."
Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan, saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!"
Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini."
Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas. Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimkanmu uang."
Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).

Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!"
Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?"
Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?"
Aku merasa tersentuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu."
Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu."
Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23. Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku.
"Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu."


 Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan membalut lukanya.
"Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya.
"Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..."
Di tengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26. Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Berkali-kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa.
Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah disini."
Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. "Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan menjadi buah bibir orang?"
Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"
"Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?"
Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku."
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat.
"Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku,
"Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih kepadanya adalah adikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sunga.
Lanjut baca yuk...

You're My Brother / Sister

Postingan gue kali ini gak berhubungan dengan artikel apa pun, karena emang gue lagi pengen nulis tentang hubungan antara seorang adik dan seorang kakak. Kadang gue suka ngiri deh ngeliat temen gue yang punya adik atau kakak, dan mereka deket banget. Kadang gue mikir, kenapa kakak-kakak gue gak ada yang seperti itu? Maksud gue, kenapa gue sama kakak-kakak gue gak seharmonis hubungan persaudaraan temen gue itu.

Dulu gue sama kakak gue sering banget berantem waktu masih kecil, biasalah ya, dalam suatu rumah, adik dan kakak berantem itu bukan masalah baru lagi. Nah, semenjak gue dan kakak-kakak gue beranjak dewasa, udah mulai jarang gue berantem sama mereka. Mungkin karena emang semenjak kuliah, 2 orang kakak gue ngekost, dan mereka emang jarang banget pulang.

Gue suka mikir, apa kakak gue itu gak sayang sama gue yah? Ah, pikirannya anak kecil. Tapi semenjak nyokap udah gak ada, dan gue cuma tinggal berdua sama kakak gue yang cowok di rumah orang tua kita, gue jadi sadar. Kasih sayang seorang kakak itu gak harus di ucapkan. Mereka sayang koq sama adiknya, walaupun mereka gak pernah bilang, tapi mereka memikirkan adiknya juga loh.


Kadang mungkin, kakak kita menunjukkan rasa sayangnya dengan sikap yang kita anggap "Kasar", sehingga kita mungkin beranggapan kakak kita itu gak pernah sayang sama kita. Gue juga dulu gitu, nganggep kalo kakak-kakak gue itu gak ada yang sayang sama gue. Tapi akhirnya gue sadar satu hal, kalo kasih sayang seorang kakak itu gak harus di tunjukkan dengan sikap manis kepada kita sebagai adik.

Dalam satu keturunan, mungkin banget kalo adik atau kakak, memiliki sifat yang berbeda. Entah itu kakak nya yang mau menang sendiri, atau adiknya yang mau menang sendiri. Tapi, tetap jalan pulang yang paling aman dan nyaman itu adalah keluarga sendiri. Karena gak ada yang namanya mantan adik atau mantan kakak.

So...
Cintailah kakak mu, jika kamu seorang adik. Karena sebenarnya, seburuk apa pun kakak mu, mereka itu sangat menyayangi mu
Lanjut baca yuk...

Sabtu, 02 Maret 2013

Harlem Shake

Walaaa.. Hello guys, kali ini gue mau ngebahas tentang joget "Harlem Shake"
Gue yakin banyak diantara kalian udah pada tau apa sih joget Harlem Shake itu. Nah, buat yang belom tau, Harlem Shake itu sebuah video dengan durasi 30 detik yang menampilkan tarian random diiringi musik Harlem Shake.

Harlem Shake itu sebuah musik yang di buat oleh seorang DJ bernama Baauer. Menurut data yang di catat  oleh youtube dari sepanjang minggu kedua di bulan Februari 2013 ini, sudah ada lebih dari 4.000 video yang berjudul Harlem Shake setiap harinya, dan hampir 12.000 video Harlem Shake itu dilihat lebih dari 44 juta kali. Wooww

DJ Baauer
Kalo tahun 2012 kemaren di youtube heboh tarian "Gangnam Style", maka di tahun 2013 ini ada tarian "Harlem Shake". Awalnya gue juga gak ngerti sih, apaan sih harlem shake itu? Akhirnya gue browsing, dan liat-liat di youtube, asli kocak banget, ngakak abis gue liat video-video nya.

Pencetus ide awal pembuatan video harlem shake ini masih belum jelas, tapi dari hasil gue broswing-browsing tarian harlem shake tenar sejak 30 Januari 2013 silam, saat seorang blogger bernama Filthy_Frank meng-upload video rekaman empat cowo yang lagi nari dengan musik harlem shake.

Saking hebohnya tarian random ini di dunia youtube, karena banyak banget orang-orang yang upload videonya, gak cuma dari satu negara aja yang upload, tapi juga di berbagai negara, termasuk negara kita tercinta Indonesia. Yang lebih serunya lagi, tarian harlem shake ini bisa di lakukan di mana saja, di kantor, di kamar mandi, di lift, di kamar, di sekolah, bahkan di saat resepsi pernikahan pun bisa buat video harlem shake.

Buat yang penasaran kaya gimana tarian harlem shake, ini gue kasih liat beberapa video harlem shake, yang gue ambil dari YouTube. Enjoy the video guys








 
Lanjut baca yuk...

Jumat, 01 Maret 2013

Tentang Kita

Hari ini, gue mau sedikit curhat tentang teman-teman seperjuangan gue. Dari awal masuk kuliah, sampe sekarang mereka udah pada lulus. Gue kenalin yah :

Miftahul Jannah


Nah, dia ini salah satu temen gue yang paling sering gue mintain tolong. Mintain tolong buat nemenin gue jalan, hahaha. Cewek yang lahir pada 28 Juli, dan berzodiak Leo ini paling suka sama warna coklat, suka sama puisi-puisi yang romantis, dan termasuk salah satu cewek mellow diantara kita, karena emang dia yang penyayang sekaleeee
Kalian bisa menghubungi cewek yang ngaku manis ini di :
Facebook : Miftahul Jannah
Twitter : @its_miftah


Dhian Dwi Wahyuningsih


Gadis mungil ini emang yang termasuk paling mungil diantara kita semua, hahaha. Suka di panggil dhi-cil sama anak-anak sekelas. Lahir tanggal 19 Oktober, berzodiak Libra, sangat ceria dan suka manja, hahaha. Kadang dia bisa juga sih dewasa
Paling banget takut sama kucing dan Ondel-Ondel, huahahaha. Mungkin kalo ulang tahun perlu juga di kasih kucing hadiahnya
Cewek mungil ini bisa dihubungi di :
Facebook : Dhian Dwi Wahyuningsih
Twitter : @dhian_dwi 


Witami Sakato Yasis


Cewek berkacamata yang paling tua diantara kita semua, suka disebut sebagai "Ratu Galau" pada masanya, dan sekarang gelar itu sudah berhasil dia copot dengan sukses. Wita lahir tanggal 16 Maret dan berzodiak Pisces. Kalo menurut gue, namanya tuh unik banget, mengandung arti yang dalam, hihihi. Wita ini cewek yang paliiiiiing keppo seantero kampus, klo dia udah pengen tau, apapun dia lakukan, hahaha, gak segitunya juga kali yah
Wita bisa dihubungi di :
Facebook : Witami Sakato Yasis
Twitter : @whytami


Muhammad Iqbal


Nah, ini dia nih cowok yang paling deket sama gue. Paling suka curhat, paling suka gue repotin, dan paling suka ngerepotin, hahaha. Cowok yang lahir tanggal 7 November dan berzodiak Scorpio ini suka banget naik gunung dan jalan-jalan. Dia adalah orang yang paling sering ngajak kita berdelapan jalan-jalan. Sering ngaret juga
Si cowok petualang ini bisa di hubungin di :
Facebook : Muhammad Iqbal
Twitter : @qbal_adve


Prapancha Akbar


Cowok penggemar klub sepak bola AC Milan ini fanatik banget sama warna merah, hahaha. Lahir tanggal 30 April dan berzodiak Taurus, termasuk orang yang sering juga gue repotin. Waktu kelinci gue si Usagi sakit, ini dia nih yang nemenin gue ke peternaknya untuk di kasih obat. Keluarganya welcome banget sama perusuh seperti kita bertujuh, rumahnya suka kita acak-acak juga, hahaha
Pancha bisa kalian hubungi di :
Facebook : Prapancha 'Cha-oel' Akbar
Twitter : @_chaul_


Wilson Aryanto


Ini cowok kesukaannya hampir sama kaya gue, sama-sama suka Liverpool FC kaya gue, sama-sama suka nge-game, dan sama-sama suka makan, hahaha. Berzodiak Virgo juga sama kaya gue, lahir tanggal 19 September, beda beberapa hari doang sama gue sih. Baru ngeh ternyata banyak kesamaannya sama wilson, hahaha
Wilson bisa di hubungi di :
Facebook : Wilson Aryanto
Twitter : @wilsonraze


Faris Fadhlillah


Alllaah, ini mah manusia paling sibuk sedunia kayaknya mah, susaaaaahh banget mau ngajak dia ngumpul aja
Sejak dia mulai kerja, kita jadi jarang ketemu sih, pokoknya mesti sesuain jadwal dulu sama cowok ini klo mau janjian ktemu. Faris ini lahir tanggal 9 September, berzodiak Virgo juga sama kaya gue. Rumahnya paling jauh diantara kita berdelapan, hahaha. Dan nyokapnya ini juga welcome banget sama kita bertujuh kalo pada main
Faris bisa di hubungi di :
Facebook : Faris Fadhlillah
Twitter : @FadhlillahFaris






Nah itu dia penampakan dari sohib-sohib perjuangan gue, gue kenalin lengkap dengan Facebook dan Twitter mereka. Kalo ada yang mau kenalan, boleh koq menghubungi mereka di fb atau twitter nya, muehehehe.

Okey, kenapa tiba-tiba gue nulis tentang mereka yang sangat rusuh ini di blog gue? Gue juga gak ngerti kenapa bisa-bisa nya gue nulis mereka di sini, sangat menghabiskan tenaga dan waktu gue sebenernya sih. Tapi karena hari ini gue ke kampus, seperti biasa gue mau bimbingan skripsi, berhubung dosen pembimbing gue itu gak bisa diem orangnya, jalan-jalan mulu, jadi tadi pas gue samperin ternyata dia udah pulang
Dan tadi, selama gue nunggu beliau, gue iseng-iseng jalan ke lorong-lorong kampus. Bukan, gue bukan nyari setan, gue cuma lagi bernostalgia aja selama gue kuliah disana.

Tiga tahun gue bareng-bareng sama mereka, udah sedih, suka dan duka kita bareng-bareng lewatin. Setiap kelas, mengingatkan gue ke mereka, bahwa gue dan mereka, kita semua, pernah punya kisah disitu. Kita pernah bareng-bareng di marahin dosen,  ngebuat kelas ribut, bahkan banyak kejadian yang aneh-aneh kita alamin disitu.

Gue kangen kuliah lagi. Pas gue di kampus ngeliat junior-junior gue pada masuk kelas mau kuliah, gue jadi teringat masa lalu, bahwa gue pernah ada di posisi mereka semua. Aaaah.. Waktu emang berasa cepet banget berlalu, sekarang si Wita, Dhian sama Miftah udah pada lulus kuliah. Tinggal gue dan keempat cowo gak jelas yang masih tersisa. Dan semoga, gak lama lagi, kita berlima bakal nyusul Wita, Dhian sama Miftah meraih gelar Sarjana Ekonomi.

Aamiin
Lanjut baca yuk...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...