Kau tahu?
Aku hidup di duniaku sendiri..
Dengan cara yang ku pilih
sendiri..
Aku hidup dalam tulisan-tulisanku..
Terkadang aku menulis
hal-hal yang aku suka..
Sesuatu yang aku benci..
Sesuatu yang ingin aku
hilangkan, bahkan hal yang tak benar-benar aku pikirkan dengan terlalu..
Ehm…
Aku memang suka seperti itu..
Aku menjadikan tulisan sebagai tempat
menumpahkan kata-kata..
Terlepas dari benar tidaknya isi pesan dari tiap
tulisan yang aku buat..
Kadang aku meletakkan diriku sebagai aku tapi tak jarang
pula bahwa aku tidaklah benar-benar adalah aku..
Aku memang suka membuat
sesuatu menjadi rancu dalam tulisan-tulisanku..
Ingatlah bahwa tak semua yang ku tulis adalah aku..
Dan tak semua yang kau baca adalah tentang kamu..
Ketika aku menjadi diriku sendiri, teman-temanku akan tahu bahwa itu
aku..
Ketika aku sengaja memoles diri, mereka yang benar teman juga akan
tahu..
Kau tahu, orang-orang yang menyebut dirinya sebagai teman, akan
dengan mudah tahu mana aslimu tanpa kau sadari caranya..
Begitulah
menurutku..
Dan aku suka sekali tak peduli dengan tanggapan orang..
Maksudku,
Ini
duniaku..
Aku bisa jadi apapun..
Jika kau tak suka, silahkan keluar..
Jika
suka, ya masuk..
Saat kau masuk, kau bisa menjadi penonton yang menyoraki atau
mengumpat..
Kau bebas menjadi supporter dari jauh ataupun mendekat..
Kau
boleh ikut melihat senuanya dari sudut pandangku dan kau berhak untuk
terbang tinggi ke langit-langit duniaku lalu kemudian menghujat dari
atas sana..
Terserah..
Sebenarnya aku tak begitu peduli..
Bahkan aku membebaskanmu untuk menyelam dalam genangan
pikiran-pikiran absurdku..
Dan jika kau temukan kotak-kotak pikiran yang
membusuk di sana, kau juga silahkan menghakimiku sesukamu..
Itu urusanmu..
Kau bisa saja merusak duniaku dengan membakar atau meledakkannya,
tapi semua terbatas dalam pandanganmu saja..
Karena seperti yang aku
katakan, dunia kita berbeda..
Kau tak bisa menghancurkan duniaku..
Duniaku dan duniamu, beda..
Bahkan ketika kita berdiri pada tepi garis
yang sama dengan ketinggian yang sama, kita masih akan memandang dua
hal yang berbeda..
Itu yang ku maksud dengan duniaku, dan duniamu..
Orang-orang tak akan benar-benar masuk dan mengerti tentang dunia orang
lain..
Kenapa harus takut menjadi diri sendiri dan menjadi sangat bergantung pada tuntutan orang lain?
Kalau aku berpikir begini dan kamu berpikir begitu, siapa yang berhak menentukan benar salahnya pikiran kita?
Kalau aku mengaku benar dan kau mengaku tak salah, siapa yang berhak
menentukan?
Tidak sampai ada standar mengenai kebenaran itu sendiri yang
disepakati..
Saat aku berpikir kau salah dan kau berpikir aku salah, seharusnya
kita sama-sama terbang ke atas permasalahan dan memandang semuanya dari
atas..
Kau mungkin akan terkejut saat menemukan bahwa sebenarnya tak
pernah ada yang salah..
Semuanya hanya salah paham..
Ego membuat
masing-masing kita menjadi rabun, tanpa sadar bahwa kita rabun..
Sejauh
ini, mungkin begitu..
Meski ku katakan bahwa semua ini adalah mengenai duniaku, aku tak
pernah melarang siapa-siapa yang ingin masuk untuk masuk..
Bahkan ada
ruang seluas jagad raya di dalam pikiranku untuk orang yang benar-benar
ingin tinggal..
Aku mengijinkan siapapun untuk berkunjung..
Mereka yang masuk, mereka yang tahan, mereka yang teman..
Mereka yang tahan, mereka yang menyentuh pundakku, merangkul dan
jalan beriringan..
Meskipun dengan kata-kata atau tatapan percaya..
Merekalah yang teman..
Iya..
Hanya mereka yang benar-benar teman..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar