Warna langit pagi ini sebiru warna matamu. Aku masih ingat pertama
kali aku mengenalmu. Dan setiap kali aku mendengar suara ombak di pantai
ini, aku selalu berharap masa-masa itu akan terulang lagi.
Saat itu aku sedang mengumpulkan cangkang-cangkang kerang yang
tersembunyi di balik hamparan pasir. Rasanya seperti memunguti
serpihan-serpihan mimpi usang yang setengah terkubur diantara harapan
semu yang telah berakhir.
Pantai Pangandaran ini selalu ramai setiap musim liburan, entah
kenapa sorot mataku bisa tertahan pada satu sosok diantara turis yang
berjumlah ribuan. Mungkin karena sendal jepit biru yang kau kenakan. Kau
menatap ke arahku perlahan.
“Hey, apakah gerangan yang telah membuatmu penasaran?”
bisikku dalam hati. Seketika aku berhenti dari hal bodoh yang sedang
kukerjakan, dan belasan cangkang kerang terjatuh dari genggaman, lalu
kuberanikan diri untuk melemparkan senyuman.
Si Sendal Jepit Biru mengenakan kaos oblong putih dan celana pendek
abu-abu. Dia berjalan kearahku sambil tersenyum ramah dan bertanya “Berapa harga itu?”. Aku berpikir sesaat dan balik bertanya “Haaah, apa?” dengan wajah ragu. Dia lalu membungkuk di depanku dan memungut sebuah cangkang kerang, “yang ini”.
“Maaf, aku tidak menjualnya” kataku. Wajahnya mendadak berubah lesu.
“Tapi kau bisa menukarnya dengan sendalmu, kalau kau mau” tawarku.
“Really?” tanyanya lagi.
“Yeah…” aku tersenyum.
Dia melepaskan alas kakinya.
Kuserahkan cangkang-cangkang kerang yang kukumpulkan tadi ke dalam mangkuk tangannya.
“Wow, they are so beautiful!” Dia terpesona, “Awesome!” Sahutnya lagi.
Aku melirik ke bawah, lalu menatapnya,“may I?” tanyaku ragu.
“Sure!” jawabnya riang.
Dia kembali membungkuk, meletakkan cangkang-cangkang itu diatas
pasir, lalu memakaikan sepasang sendal jepit biru milikknya di kedua
kakiku yang telanjang.
“Thanks, and nice to meet you” sahutku.
Akhirnya kudapatkan juga sendal jepit biru yang membuatku jatuh hati.
___________________________________________________
sumber : http://janelarie17.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar