Sabtu, 29 September 2012

Duniaku dan Duniamu



Kau tahu?
Aku hidup di duniaku sendiri..
Dengan cara yang ku pilih sendiri..
Aku hidup dalam tulisan-tulisanku..
Terkadang aku menulis hal-hal yang aku suka..
Sesuatu yang aku benci..
Sesuatu yang ingin aku hilangkan, bahkan hal yang tak benar-benar aku pikirkan dengan terlalu..
Ehm…
Aku memang suka seperti itu..
Aku menjadikan tulisan sebagai tempat menumpahkan kata-kata..
Terlepas dari benar tidaknya isi pesan dari tiap tulisan yang aku buat..

Kadang aku meletakkan diriku sebagai aku tapi tak jarang pula bahwa aku tidaklah benar-benar adalah aku..
Aku memang suka membuat sesuatu menjadi rancu dalam tulisan-tulisanku..
Ingatlah bahwa tak semua yang ku tulis adalah aku..
Dan tak semua yang kau baca adalah tentang kamu..
Ketika aku menjadi diriku sendiri, teman-temanku akan tahu bahwa itu aku..
Ketika aku sengaja memoles diri, mereka yang benar teman juga akan tahu..
Kau tahu, orang-orang yang menyebut dirinya sebagai teman, akan dengan mudah tahu mana aslimu tanpa kau sadari caranya..
Begitulah menurutku..

Dan aku suka sekali tak peduli dengan tanggapan orang..
Maksudku,
Ini duniaku..
Aku bisa jadi apapun..
Jika kau tak suka, silahkan keluar..
Jika suka, ya masuk..

Saat kau masuk, kau bisa menjadi penonton yang menyoraki atau mengumpat..
Kau bebas menjadi supporter dari jauh ataupun mendekat..
Kau boleh ikut melihat senuanya dari sudut pandangku dan kau berhak untuk terbang tinggi ke langit-langit duniaku lalu kemudian menghujat dari atas sana..
Terserah..
Sebenarnya aku tak begitu peduli..

Bahkan aku membebaskanmu untuk menyelam dalam genangan pikiran-pikiran absurdku..
Dan jika kau temukan kotak-kotak pikiran yang membusuk di sana, kau juga silahkan menghakimiku sesukamu..
Itu urusanmu..
Kau bisa saja merusak duniaku dengan membakar atau meledakkannya, tapi semua terbatas dalam pandanganmu saja..
Karena seperti yang aku katakan, dunia kita berbeda..
Kau tak bisa menghancurkan duniaku..

Duniaku dan duniamu, beda..
Bahkan ketika kita berdiri pada tepi garis yang sama dengan ketinggian yang sama, kita masih akan memandang dua hal yang berbeda..
Itu yang ku maksud dengan duniaku, dan duniamu..
Orang-orang tak akan benar-benar masuk dan mengerti tentang dunia orang lain..

Kenapa harus takut menjadi diri sendiri dan menjadi sangat bergantung pada tuntutan orang lain?
Kalau aku berpikir begini dan kamu berpikir begitu, siapa yang berhak menentukan benar salahnya pikiran kita?
Kalau aku mengaku benar dan kau mengaku tak salah, siapa yang berhak menentukan?
Tidak sampai ada standar mengenai kebenaran itu sendiri yang disepakati..
Saat aku berpikir kau salah dan kau berpikir aku salah, seharusnya kita sama-sama terbang ke atas permasalahan dan memandang semuanya dari atas..
Kau mungkin akan terkejut saat menemukan bahwa sebenarnya tak pernah ada yang salah..
Semuanya hanya salah paham..
Ego membuat masing-masing kita menjadi rabun, tanpa sadar bahwa kita rabun..

Sejauh ini, mungkin begitu..
Meski ku katakan bahwa semua ini adalah mengenai duniaku, aku tak pernah melarang siapa-siapa yang ingin masuk untuk masuk..
Bahkan ada ruang seluas jagad raya di dalam pikiranku untuk orang yang benar-benar ingin tinggal..
Aku mengijinkan siapapun untuk berkunjung..
Mereka yang masuk, mereka yang tahan, mereka yang teman..
Mereka yang tahan, mereka yang menyentuh pundakku, merangkul dan jalan beriringan..
Meskipun dengan kata-kata atau tatapan percaya..
Merekalah yang teman..
Iya..
Hanya mereka yang benar-benar teman..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...